Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

30 Mei 2011

Kaya Yuk!

"
"

Siang itu, Aku dan Sahabatku Nadia berbincang santai , di bawah pohon taman kompleks.

"Cita - cita kamu apa, Rin?" Tanya Sahabatku, Nadia.
"Aku mau jadi orang kaya seIndonesia.
"Ih.. kamu ga takut image kaya, ntar dikira hasil korupsi lho?" Katanya sinis.
Aku tersenyum padanya, aku tahu maksud dia. Nadia memang pernah mengatakan "benci" dengan orang kaya. Waktu itu, di senin pagi, pada saat Kami berangkat sekolah bersama, Rok putihnya kecipratan air genangan hujan oleh ban mobil yang berkendara sangat kencang. Tidak minta maaf. Mobil itu melaju saja. Sejak saat itu dia bilang padaku, ' Orang kaya sombong, aku benci sama dengan orang kaya, seenaknya aja di jalanan, emang jalanan nenek moyangnya apa. Mentang - mentang punya uang.

"Ga semua orang kaya, punya mobil bagus, punya rumah mewah itu hasil korupsi tahu. Aku yakin banyak orang kaya yang memakai cara baik untuk mendapatkan kekayaan mereka. "Aku tersenyum bangga.
"Iya sih.. ga semuanya. Wajar juga sih kamu bilang cita - cita kamu mau jadi orang kaya tapi kamu yakin bisa. Itu kan berat banget apalagi kamu bilang mau jadi orang kaya seIndonesia mana bisa.
"bisa aja.. aku cuma perlu berbuat baik sama oang lain terutama orangtua aku, aku juga harus berusaha mengejar impianku dengan action selain itu aku juga ga lupa berdoa sama Allah. Yakin Bisa!, "Jawabku mantap.
"Ok! itu masuk akal. Tapi kalau nanti jadi orang kaya nanti sombong lho. Hati - hati! Banyak kan cerita orang kaya yang sombong akhirnya jatuh lagi. Hidup ini kan cuma sementara, harus pentingin akhirat. Harta ga dibawa mati.
"Aku tahu hal itu, justru dengan kita menjadi kaya, uang itu bisa kita manfaatkan demi kepentingan umat. Banyak hal yang bisa dilakukan, itu bisa jadi ladang amal. Misalnya saja membangun sarana pendidikan, buat media dakwah, buat televisi nasional yang mendidik, membayarkan orang lain haji dan umrah, membangun mesjid. Bukankah itu membutuhkan uang. Bukankah itu akan menjadi pahala yang mengalir walau kita sudah hanya meninggalkan nama baik.
"Tapi... itu kalau hartanya dimanfaatkan sama orang yang saleh  kalau kita kaya terus lupa." Katanya lagi.
"Gini Bro. Justru itu gunanya teman, sahabat, orang terdekat saling mengingatkan, itulah gunanya kita berteman dekat dengan orang Saleh. Lagipula menjadi fakir dekat dengan kufur. kalau kita ga punya duit apa coba yang kita lakukan? Paling - paling kita cuma bisa pasrah, berdoa. Beda kalau kita kaya, kita punya banyak uang, selain kita bisa berdoa, kita juga bisa banyak memberi. Gimana? Berlomba Jadi Kaya Yuk?"
Temanku terdiam, tak ada kata -kata lagi dari mulutnya. Hanya tersenyum.


Terinspirasi dari seminar Ippho Santosa dan buku 7 Keajaiban Rezeki & Percepatan Rezeki
"
"

Siang itu, Aku dan Sahabatku Nadia berbincang santai , di bawah pohon taman kompleks.

"Cita - cita kamu apa, Rin?" Tanya Sahabatku, Nadia.
"Aku mau jadi orang kaya seIndonesia.
"Ih.. kamu ga takut image kaya, ntar dikira hasil korupsi lho?" Katanya sinis.
Aku tersenyum padanya, aku tahu maksud dia. Nadia memang pernah mengatakan "benci" dengan orang kaya. Waktu itu, di senin pagi, pada saat Kami berangkat sekolah bersama, Rok putihnya kecipratan air genangan hujan oleh ban mobil yang berkendara sangat kencang. Tidak minta maaf. Mobil itu melaju saja. Sejak saat itu dia bilang padaku, ' Orang kaya sombong, aku benci sama dengan orang kaya, seenaknya aja di jalanan, emang jalanan nenek moyangnya apa. Mentang - mentang punya uang.

"Ga semua orang kaya, punya mobil bagus, punya rumah mewah itu hasil korupsi tahu. Aku yakin banyak orang kaya yang memakai cara baik untuk mendapatkan kekayaan mereka. "Aku tersenyum bangga.
"Iya sih.. ga semuanya. Wajar juga sih kamu bilang cita - cita kamu mau jadi orang kaya tapi kamu yakin bisa. Itu kan berat banget apalagi kamu bilang mau jadi orang kaya seIndonesia mana bisa.
"bisa aja.. aku cuma perlu berbuat baik sama oang lain terutama orangtua aku, aku juga harus berusaha mengejar impianku dengan action selain itu aku juga ga lupa berdoa sama Allah. Yakin Bisa!, "Jawabku mantap.
"Ok! itu masuk akal. Tapi kalau nanti jadi orang kaya nanti sombong lho. Hati - hati! Banyak kan cerita orang kaya yang sombong akhirnya jatuh lagi. Hidup ini kan cuma sementara, harus pentingin akhirat. Harta ga dibawa mati.
"Aku tahu hal itu, justru dengan kita menjadi kaya, uang itu bisa kita manfaatkan demi kepentingan umat. Banyak hal yang bisa dilakukan, itu bisa jadi ladang amal. Misalnya saja membangun sarana pendidikan, buat media dakwah, buat televisi nasional yang mendidik, membayarkan orang lain haji dan umrah, membangun mesjid. Bukankah itu membutuhkan uang. Bukankah itu akan menjadi pahala yang mengalir walau kita sudah hanya meninggalkan nama baik.
"Tapi... itu kalau hartanya dimanfaatkan sama orang yang saleh  kalau kita kaya terus lupa." Katanya lagi.
"Gini Bro. Justru itu gunanya teman, sahabat, orang terdekat saling mengingatkan, itulah gunanya kita berteman dekat dengan orang Saleh. Lagipula menjadi fakir dekat dengan kufur. kalau kita ga punya duit apa coba yang kita lakukan? Paling - paling kita cuma bisa pasrah, berdoa. Beda kalau kita kaya, kita punya banyak uang, selain kita bisa berdoa, kita juga bisa banyak memberi. Gimana? Berlomba Jadi Kaya Yuk?"
Temanku terdiam, tak ada kata -kata lagi dari mulutnya. Hanya tersenyum.


Terinspirasi dari seminar Ippho Santosa dan buku 7 Keajaiban Rezeki & Percepatan Rezeki

1 komentar:

Anonim mengatakan... Best Blogger Tips

Nice post.....

artikel yang bagus...oh iya aq tdi jug dah follow kamu, folloe back yah...

aqku jg mw tuker link ma kmu tpi gk ketemu halaman kmu buat rukeran link...

cek di http://besmartbepositif.blogspot.com/