Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

23 Februari 2011

Pilihan Hati

Semoga si dia memahami
cinta tak sekedar memiliki
atau cinta bukan selintas basa basi
bukan pula hanya luapan emosi


cinta yang ku mau hakiki
di jalanNya sampai mati

perlulah istikharah mencari pilihan hati
untuk mengharap jawaban ilahi

jika ia baik untuk kehidupanku di dunia dan akhirat, jadikan ia cinta sejati
bila tidak, ku mohon
ikhlaskan hati ini

Apa perlunya menangisi dunia


Kita sering kali menangis untuk dunia, sedang menangisi alam akhirat yang kekalpun terkadang alpa
Air mata ini begitu gampang terjatuh
tatkala kita terlambat menyatakan cinta dan orang yang kita suka lebih memilih orang lain
Sedang terlambat solat saja, kita sering alpa menangis.
padahal itu yang paling penting
Apa perlunya menagisi dunia?

Air mata ini begitu cepatnya keluar
saat orang lain teganya berbohong pada kita
Tapi tatkala kita membohongi Allah
Kita lupa memohon ampun padaNya

Apa perlunya menangisi dunia?
Tidakkah tangisan ini lebih penting keluar untuk akhirat
tempat dimana kita kekal berpijak

Sekarang... Apa perlunya menangisi dunia?

Renungan dari sahabat : pentingnya shalat




Assalamu alaikum wr.wb,

Saudara-saudara Rahimakumullah, ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana yang dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian masyarakat kita pada Sholat Lima Waktu, Sholat Jum'at dan Sholat Berjamaah, padahal semua itu adalah ibadah-ibadah yang dengannya Allah meninggikan derajat dan menghapuskan dosa-dosa maksiat. Dan sholat adalah cara ibadah seluruh penghuni bumi dan langit. 
Rasulullah SAW bersabda: "Langit merintih dan memang ia pantas merintih, karena pada setiap tempat untuk berpijak terdapat malaikat yang bersujud atau berdiri (sholat) kepada Allah Azza Wa Jalla." (HR. Imam Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad) 
Orang yang meninggalkan sholat karena dilalaikan oleh urusan dunia akan celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya.Dengarkanlah nasihatku tentang nasib orang yang meninggalkan sholat, baik semasa hidup maupun setelah meninggal. Sesungguhnya Allah merahmati orang yang mendengarkan nasihat kemudian memperhatikan dan mengamalkannya. 
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya sholat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa', 4:103) 
Abu Hurairah RA meriwayatkan, "Setelah Isya' aku bersama Umar bin Khattab RA pergi ke rumah Abu Bakar AsShiddiq RA untuk suatu keperluan. Sewaktu melewati pintu rumah Rasulullah SAW, kami mendengar suara rintihan. Kami pun terhenyak dan berhenti sejenak. Kami dengar beliau menangis dan meratap."
"Ahh..., andaikan saja aku dapat hidup terus untuk melihat apa yang diperbuat oleh umatku terhadap sholat. Ahh..., aku sungguh menyesali umatku."
"Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini," kata Umar RA. Umar kemudian mengetuk pintu. "Siapa?" tanya Aisyah RA. "Aku bersama Abu Hurairah."
Kami meminta izin untuk masuk dan ia mengizinkannya. Setelah masuk, kami lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata dalam sujudnya:
"Duhai Tuhanku, Engkau adalah Waliku bagi umatku, maka perlakukan mereka sesuai sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka."
"Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?"
"Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah sehabis mengerjakan sholat di mesjid, Jibril mendatangiku dan berkata, "Wahai Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu," kemudian ia berkata, "Bacalah!"
"Apa yang harus kubaca?"
"Bacalah: "Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS. Maryam, 19:59)
"Wahai Jibril, apakah sepeninggalku nanti umatku akan mengabaikan sholat?"
"Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir zaman akan datang sekelompok manusia dari umatmu yang mengabaikan sholat, mengakhirkan sholat (hingga keluar dari waktunya), dan memperturutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu dinar (uang) lebih berharga daripada sholat." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.
Abu Darda` berkata, "Hamba Allah yang terbaik adalah yang memperhatikan matahari, bulan dan awan untuk berdzikir kepada Allah, yakni untuk mengerjakan sholat."
Diriwayatkan pula bahwa amal yang pertama kali diperhatikan oleh Allah adalah sholat. Jika sholat seseorang cacat, maka seluruh amalnya akan ditolak.
Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk sholat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga."
Atha' Al-Khurasaniy berkata, "Sekali saja seorang hamba bersujud kepada Allah di suatu tempat di bumi, maka tempat itu akan menjadi saksinya kelak di hari kiamat. Dan ketika meninggal dunia tempat sujud itu akan menangisinya."
Rasulullah SAW bersabda: "Sholat adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama." (HR. Imam Baihaqi)
"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka ia telah kafir." (HR. Bazzar dari Abu Darda`), kafir yang dimaksud disini adalah ingkar terhadap perintah Allah karena perbuatan orang kafir adalah tidak pernah shalat. Dalam Shahih Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah saw bersabda yang membedakan antara orang beriman dengan orang kafir adalah shalat. Maka maukah kita disamakan dengan orang kafir, padahal Rasulullah saw bersabda"Barang siapa mengikuti kebiasaan suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut". Orang2 kafir adalah orang yang tidak pernah shalat, maukah kita termasuk golongan mereka.
"Barang siapa bertemu Allah sedang ia mengabaikan sholat, maka Allah sama sekali tidak akan mempedulikan kebaikannya." (HR. Thabrani)
"Allah telah mewajibkan sholat lima waktu kepada hamba-Nya. Barang siapa menunaikan sholat pada waktunya, maka di hari kiamat, sholat itu akan menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka ia akan dikumpulkan bersama Firaun dan Haman." (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad) . 
sumber :  http://tuti2008.multiply.com/journal/item/5

Apa marah ini sudah benar?



Apakah marah ini sudah benar?
Ketika hati ini geram tatkala orang lain dengan mudah berpegang tangan yang bukan muhrim
Apa marah ini karena Allah
Atau hawa nafsu karena belum dapat pasangan

Apakah marah ini sudah benar?
Ketika jiwa kesal karena ketidakadilan meraja lela
Apa marah ini karena Allah
atau hanya hawa nafsu karena yang di calonkannya tidak menang dalam pilkada

Jadi Ingat kisah ini. 

Dahulu hiduplah seorang ahli ibadah. Ia telah puluhan tahun beribadah kepada Allah dengan rasa ikhlas dan tawadhu. Suatu ketika, datanglah seorang pemuda yang memberitahukan kepadanya bahwa masyarakat di kampungnya telah mengkeramatkan sebuah pohon bahkan sampai menyembahnya. Mendengar hal tersebut, sang ahli ibadah merasa berkewajiban untuk memberantas kemungkaran yang mereka lakukan. Segeralah sang ahli ibadah mengambil kapak untuk menghancurkan pohon tersebut.
Di tengah perjalanan, sang ahli ibadah dihadang oleh syetan yang telah menjelma menjadi seorang kakek tua. Sang kakek berkata,
“Hendak kemana, wahai orang yang dirahmati Allah?”
“Aku hendak menebang pohon yang disembah banyak orang tersebut.” jawab sang ahli ibadah dengan polosnya.
“Apa urusanmu dengan pohon itu? Sesungguhnya Anda telah meninggalkan kesibukan ibadah kepada Allah dan bukankah urusan ini bukan tugas Anda?” ungkap sang kakek. Merasa dihalangi, sang ahli ibadahpun menjawab,
“Tidak! Tugas ini adalah ibadahku juga.”
Akhirnya terjadilah perkelahian antara sang kakek dan ahli ibadah. Kemengan diraih oleh ahli ibadah. Tubuh kakek terkapar di tanah dan dibelenggu oleh ahli ibadah. Kemudian, si kakek tersebut berkata,
“Tolong lepaskan aku. Aku ingin menyampaikan sesuatu.” Maka dilepaslah sang kakek dan berkatalah ia,
“Mengapa Anda melakukan ini? Sesungguhnya Allah telah membebaskan tugas ini dan tidak mewajibkannya untuk Anda, toh Anda sendiri tidak menyembah pohon tersebut. Lalu apa urusan Anda dengan orang lain. Bukankah Allah telah mengutus para nabi di seluruh negeri. Jika Dia berkehendak niscaya akan diangkatnya mereka untuk menghancurkan pohon tersebut.” Sang ahli ibadah tetap tegar seraya berkata,
“Bagaimanapun aku tetap berkewajiban untuk menebangnya!” Akhirnya terjadi perkelahian kedua di antar mereka dan pada akhirnya dimenangkan oleh sang ahli ibadah. Si kakek menyadari bahwa kemenangan ahli ibadah semata-mata karena sang ahli ibadah memiliki senjata yang ampuh, yaitu keikhalasan. Akhirnya ia berpikir untuk membengkokkan niatan dari sang ahli ibadah.
“Sebenarnya aku merasa kasihan terhadap dirimu yang direndahkan oleh rekan-rekanmu karena kemiskinanmu. Bukankah dengan harta, engkau akan mendapatkan kedudukan di hadapan masyarakat? Dengan harta pula, engkau dapat menyantuni fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan pertolongan.” kata kakek.
“Benar juga apa yang engkau katakan.” jawab sang ahli ibadah yang telah goyah hatinya.

Akhirnya ia pulang dengan hasil negoisasi dengan kakek bahwa sang ahli ibadah akan mendapatkan uang 2 dirham setiap hari dari si kakek sebagai imbalan mengurungkan niatnya untuk menebang pohon tersebut.
Setan tetaplah setan. Hari-hari yang lalu, ia tetap memberi uang namun sekarang tak sepeser pun sang ahli ibadah mendapatkan uang.

Dengan perasaan jengkel dan marah, sang ahli ibadah pergi ke pohon tersebut untuk menumbangkan kembali pohon syirik tersebut.
Di tengah jalan iblis kembali menyerupai kakek-kakek dan kembali menghadang. Perkelahian terjadi kembali namun sang ahli ibadah kalah dan kalah lagi dengan mudahnya. Sang ahli ibadah pun berkata,
“Mengapa aku kalah sekarang, padahal dahulu begitu mudahnya aku mengalahkanmu?”
“Ketahuilah bahwa tempo hari engkau marah dan berniat menghancurkan pohon keramat semata-mata karena mengharapkan ridha Allah, maka dengan mudah kau mengalahkanku. Namun, pada hari ini engkau marah karena harta, maka dengan mudah aku mengalahkanmu.”

Jadi apakah marah ini sudah benar?
Dan bukan marah karena ada kepentingan sesuatu yang memuaskan diri sendiri
Hanya karena hawa nafsu



Cara Melatih Konsentrasi

Sebenarnya tidak ada rahasia khusus dalam melatih konsentrasi anda, karena pada dasarnya melatih konsentrasi adalah dilakukan dengan MEMPERHATIKAN (secara seksama). Jika selama ini anda merasa bahwa anda sangat sulit untuk berkonsentrasi dan selalu mengalami konsentrasi yang terpecah, mungkin hal itu disebabkan karena anda terbiasa untuk tidak pernah memperhatikan segala sesuatunya dengan seksama.
Bagaimana anda tahu bahwa anda tidak pernah memperhatikan dengan seksama?. Mari kita lihat latihan berikut ini:
Coba ambil benda apapun di sekitar anda. (sambil anda menikmati tulisan ini, mungkin anda bisa mengambil secangkir kopi di depan meja anda).
Kami asumsikan bahwa anda sekarang memegang cangkir. Sekarang lakukanlah hal-hal berikut:

  1. Perhatikan gelas tersebut beberapa saat (2 menit saja cukup)
  2. Setelah 2 (dua) menit berlalu, maka segera letakkan lagi gelas/cangkir tersebut ke tempat asalnya (anda minum dulu juga tidak apa-apa, karena permainan ini tidak ada pantangan makan dan minum).
  3. Setelah anda letakkan (tentunya tidak ada acara intip mengintip lagi), lakukanlah kegiatan yang lain (membaca-baca beberapa postingan diblog ini, misalnya). Lakukanlah selama 2 menit.
  4. Setelah semuanya sudah, coba jawab pertanyaan di bawah ini:
  • Apa warna dasar cangkir tadi?
  • Apakah ada gambar di cangkir itu? (jika ada, gambar apa itu?)
  • Jika tidak ada gambar, apakah cangkir tersebut ada motif atau semacamnya? (motif bunga, misalnya….?)
  • Selain warna dasar yang tadi anda sebutkan (jika anda berhasil menyebutkan). Ada berapa warna lagi di cangkir tersebut? (sebutkan secara lengkap).
Sekarang anda bisa mencocokan jawaban anda dengan kembali melihat cangkir/gelas tersebut. Coba hitung dengan jujur kesalahan anda. Jika ada pertanyaan yang tidak terjawab dengan lengkap, maka hal itu membuktikan bahwa anda belum benar-benar memperhatikan dengan baik. Jika anda sudah mampu menjawab semua pertanyaan di atas dengan baik, maka kami ucapkan selamat. Karena artinya anda cukup memiliki pengamatan yang baik.
Inti dari melatih konsentrasi adalah melatih perhatian anda. Semakin anda sering memperhatikan sesuatu secara mendetil/seksama, maka semakin baik konsentrasi anda. Anda boleh memilih untuk menertawakan permainan sederhana ini. Namun Anda juga boleh memilih untuk percaya pada permainan ini. Latihan ini memang tampak biasa- biasa saja. Namun Jika anda benar-benar berkeinginan kuat untuk mengubah kemampuan konsentrasi anda, maka cobalah mulai berlatih dengan latihan-latihan dasar semacam itu.

sumber : http://manemonik.com/2010/06/cara-melatih-konsentrasi/

17 Februari 2011

Jadilah Cahaya: Mario Teguh Quote

16 Februari 2011

Langit



Hei.. Kenapa kau suka memandang langit. Apa menariknya.
katanya pada saat kami berdiri di atas lantai dua. Ia menatapku lantas sesekali memandang langit yang begitu terlihat rahasia baginya.
Kenapa memangnya, kataku datar.
tidak, mau tahu saja. Sebenarnya ada apa... bukankah langit nampak biasa.
"kau mau tahu kenapa.. " kataku sambil tersenyum
matanya menyimak dengan baik beradu pandang padaku.

"Kau tahu". Aku menghela nafas, menatap mantap langit yang biru lantas ku lempar pandang ke arah matanya, matanya berwarna cokelat dengan seksama menatapku penuh tanya. "aku suka pada langitNya, ia terlihat sederhana, lihatnya ia begitu lapang namun tetap saja ia terlihat sederhana. Aku juga kagum pada langitNya, langitNya begitu perhatian, tak alpa melihat pada bumi, tirai hujan membuat bumi menjadi segar. Apa kau lihat bagaimana tanaman tampak berseri dan hijau saat bermandikan limpahan hujanNya. begitu juga kejujurannya, ia akan menampakkan langit membiru saat ia senang, pula ia akan menampakkan langit menghitam kala wajah muramnya terlihat, Jika ia sedih.. ia akan menampakkan luruhan air - air langit.
ia tak pernah berjanji pelangi akan berkibar dilangit entah dengan kejelasan warna atau samar. Tetapi ia membuktikan bahwa hujan tak selamanya mengalir, redanya pun akan tercipta.

Aku menatap lagi ke dalam matanya
"Aku juga suka menatap langit dikala aku tak kuat menahan tangis. Perih.. Tak mau ku perlihatkan pada dunia."

Ia menyernitkan keningnya, heran terlihat di wajahnya. baru setelah beberapa detik kemudian wajahnya tersenyum. lantas aku pergi meninggalkannya sendiri. Sendiri di balkon lantai dua selepas aku membalas senyum. Ia pun masih asyik menatap ke arah langit.

15 Februari 2011

Mario Teguh Quote



Jika sulit bagimu
untuk berbahagia
dalam cintamu terhadapnya,
ikhlaskanlah hatimu untuk
melepaskan dan membebaskannya.
...
Jika dia kembali
dalam kebaikan kepadamu,
maka dia adalah pendamping jiwamu
yang berhak bagi pemanjaan dan
pemuliaan darimu.

Tapi,
jika dia kembali dengan membawa
kebiasaan bernafas jelaga
dan berkumur air nila,
maka akan lebih indah bagimu
jika engkau memelihara kemuliaan dirimu.

Mario Teguh

A Candle

7 Februari 2011

Siapa yang tahu hati?!

Malam mulai merambah.
Selepas isya, sosok itu terlihat
ia yang katanya menyampaikan salam
telah tercatat nama itu dibuku
hanya sekali lantas ku lempar pandang, ia tak tahu
bagus, pandangannya terjaga
hati bicara.. Hentikan detak jantung yang cepat.
Hah?
Baru ini, hujan berhenti. Semenjak subuh meraba, air langit telah menguyur tanah. Tidak deras, tidak juga gerimis. Tapi tumpahan hujannya mampu mengenangi jalan yang tak rata.
Yang ku suka dari sehabis hujan adalah harum tanah yang khas dan tanaman terlihat segar dan menghijau. Coba rasakan dan lihatlah?