Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

22 Desember 2009

keluarga gerobak?

"Pada malam, selepas adzan isya berkumandang.. dari jendela bis terlihat keluarga gerobak menjalankan kendaraannya.

Aku pernah meyaksikan itu di televisi tapi jarang ku lihat mereka di jalan yang kulalui... kendaraan itu di pinggir, melaju tidak cepat memadati bersama jutaan kendaraan yang bagus-bagus.

Terdapat tiga orang anak berada di dalam gerobak, berdiri melihat ayah dan ibunya menarik gerobak itu. Itu hanyalah gerobak kayu, ya.. gerobak kayu yang terlihat tak baru, sang ayah menarik gerobak yang dinaiki tiga orang anaknya.. entahlah aku tak ingat bocah - bocah itu laki - laki atau perempuan, terlihat samar kadang tertutup oleh kendaraan bis yang lalu lalang. Tapi aku bisa menyaksikan keluarga gerobak itu, dari kaca jendela bis... tidak hanya sang ayah, sang ibu pun dari belakang mendorong gerobaknya. gerobak yang mempunyai cerita.

Aku hany amemikirkan sesuatu... kasihan anak-anak itu.. itu takdirNya.. mau tak mau ketetapanNya harus dijalankan.. memiliki keluarga yang memiliki rumah sebuah gerobak..... Betapa bodohnya aku jika aku tak pandai bersyukur atas nikmatNya...

saat kita lahir kedunia.. kita tak pernah meminta kita dilahirkan di rahim ibu siapa? Itu ketetapanNya... maha suci Allah SWT...


malam ini, anak - anak itu tinggal digerobakkah, entahlah...... aku tak tahu kehidupan mereka..... yang bisa ku lakukan hanya berdoa moga anak mereka mendapat haknya.

gambaran itu memperlihatkan..... yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

Padahal banyak rumah - rumah di bangun....... tapi masih aja banyak orang diluar sana tunawisma.

lagian kenapa mesti punya rumah banyak... kalau satu aja ga pernah ada dirumah, mending jual aja tuh rumah kasih sama tunawisma???
kenapa harus ada vila yang dipakenya cuma sebulan atau semingu sekali....

lagian kenapa selalu bangun real estate... apartemen yang ujung-ujungnya bukan mempercantik kota malah bikin banjir......


kenapa harus gusur-gusur tanah orang..,,"
Pada malam, selepas adzan isya berkumandang.. dari jendela bis terlihat keluarga gerobak menjalankan kendaraannya.

Aku pernah meyaksikan itu di televisi tapi jarang ku lihat mereka di jalan yang kulalui... kendaraan itu di pinggir, melaju tidak cepat memadati bersama jutaan kendaraan yang bagus-bagus.

Terdapat tiga orang anak berada di dalam gerobak, berdiri melihat ayah dan ibunya menarik gerobak itu. Itu hanyalah gerobak kayu, ya.. gerobak kayu yang terlihat tak baru, sang ayah menarik gerobak yang dinaiki tiga orang anaknya.. entahlah aku tak ingat bocah - bocah itu laki - laki atau perempuan, terlihat samar kadang tertutup oleh kendaraan bis yang lalu lalang. Tapi aku bisa menyaksikan keluarga gerobak itu, dari kaca jendela bis... tidak hanya sang ayah, sang ibu pun dari belakang mendorong gerobaknya. gerobak yang mempunyai cerita.

Aku hany amemikirkan sesuatu... kasihan anak-anak itu.. itu takdirNya.. mau tak mau ketetapanNya harus dijalankan.. memiliki keluarga yang memiliki rumah sebuah gerobak..... Betapa bodohnya aku jika aku tak pandai bersyukur atas nikmatNya...

saat kita lahir kedunia.. kita tak pernah meminta kita dilahirkan di rahim ibu siapa? Itu ketetapanNya... maha suci Allah SWT...


malam ini, anak - anak itu tinggal digerobakkah, entahlah...... aku tak tahu kehidupan mereka..... yang bisa ku lakukan hanya berdoa moga anak mereka mendapat haknya.

gambaran itu memperlihatkan..... yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.

Padahal banyak rumah - rumah di bangun....... tapi masih aja banyak orang diluar sana tunawisma.

lagian kenapa mesti punya rumah banyak... kalau satu aja ga pernah ada dirumah, mending jual aja tuh rumah kasih sama tunawisma???
kenapa harus ada vila yang dipakenya cuma sebulan atau semingu sekali....

lagian kenapa selalu bangun real estate... apartemen yang ujung-ujungnya bukan mempercantik kota malah bikin banjir......


kenapa harus gusur-gusur tanah orang..,,

0 komentar: