Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

27 April 2010

Bincang dengan anak

"Malam hari selepas aku pulang dari kampus, anak tetangga datang masuk mendekati kami yang sedang berada di ruang keluarga. Memang kebetulan malam itu para tetangga membantu menyiapkan semua hidangan untuk siang haru bertepatan dengan ba'da dzuhur dengan tema acara aqiqah kakak pertama yang bernama Nurmayasari sekaligus syukuran karena kelulusan gelar sarjananya.

Anak itu bernama Rizki, aku tak kenal betul siapa nama panjangnya tapi yang jelas anak itu tetangga dekat rumah. Usianya kira - kira 4 tahun kurang mungkin, ia belum bersekolah taman kanak - kanak. Setiap hari bermain jika tidak di depan halaman rumahku atau di belakang halaman rumah bersama anak - anak tetangga lainnya.

Rizki, ya.. anak berdahi lebar alias jenong itu dipanggil oleh lingkungan sekitar dengan nama itu. Bukan kiki.. mungkin karena sepupu aku ada yang bernama kiki, biar tidak terlalu rancu ia dipanggilnya rizki saja.. Biar tidak sama. Hehe.. itu hanya komentarku saja tak tahu awal sebabnya.

Kembali ke intinya.. kenapa dengan rizki? Sebelumnya memang aku sering mendengar ia mengucap kata yang terdengar tidak pas. Baru tadi aku, selepas malam berbincang - bincang dengannya, karena jujur aku penasaran sama ucapannya yang berakhiran - ng, malam itu aku coba tes kata padanya, aku memberikan kata lalu ia mengulang kembali kata itu. tadi aku memintanya mengucapkan kata makan, akan, mata, susu, ikan... dan beramacam kata lainnya. Semua akhiran yang tanpa huruf n ia lancar mengucapkannya terutama berakhiran huruf vokal, namun setelah ditelisik ada hal yang perlu distimulasi untuk membenarkan hurufnya, yaitu kata yang berakiran huruf n, selalu pada saat mengucapkan huruf tersebut, contohnya pada kata makan : ia menyebutkan dengan kata makang, bahkan dengan kata lainnya yang berakhiran -n, selalu mengucapkan akhiran -ng, aku belum tahu sebabnya? apa karena ia masih usia dini dan perlu banyak stimulasi? namun jika aku memintanya untuk mengucapkan huruf n, samar - samar terdengar lancar namun masih berakhiran -ng tapi tidak sejelas menguapkan yang berakhiran -ng tersebut menggunakan kata.

setelah ditelisik lebih jauh tidak hanya huruf n yang kuran gmendapat stimulasi, begitu pula untuk huruf r, terkadang cenderung biasa untuk anak mengucapkan kata r menjadi l, namun hal ini perlu dilakukan pembiasaan mengucapkan huruf yang benar terhadap anak, spelling atau mengeja penting juga mengetahui apakah huruf - huruf pada kata telah anak - anak kuasai.

Aku belum tahu secara pasti ibarat kata "obat penyembuhnya" mengapa anak cenderung mengucap kata yang berakhiran -n demikian ataupun huruf r menjadi l; contohnya pada kata rian, anak menyebutkan kata liang. Masih banyak waktu karena memang masa usia dini perlu banyak stimulasi tentunya stimulasi yang baik. Pada saat berinteraksi dengan anak gunakan kata - kata yang jelas, tak baik berbincang - bincang anak dengan gaya yang dipelo-peloin atau di cadel-cadelin, untuk apa?supaya lucu, atau agar bisa pendekatan dengan anak. Anak itu peniru yang ulung, jika kita melakukan sesuatu yang baik, misalnya pengucapan yang abaik, ia akan meniru ucapan kita, namun apa yang terjadi jika ia mencontoh sesuatu yang buruk, ia akan mengucapkan kata yang tidak baik pula.

ini kutulis agar aku bisa mencintai ciptaanMu.. semua anak yang kau titipkan kemuka bumi untuk aku belajar cinta dari mereka."
Malam hari selepas aku pulang dari kampus, anak tetangga datang masuk mendekati kami yang sedang berada di ruang keluarga. Memang kebetulan malam itu para tetangga membantu menyiapkan semua hidangan untuk siang haru bertepatan dengan ba'da dzuhur dengan tema acara aqiqah kakak pertama yang bernama Nurmayasari sekaligus syukuran karena kelulusan gelar sarjananya.

Anak itu bernama Rizki, aku tak kenal betul siapa nama panjangnya tapi yang jelas anak itu tetangga dekat rumah. Usianya kira - kira 4 tahun kurang mungkin, ia belum bersekolah taman kanak - kanak. Setiap hari bermain jika tidak di depan halaman rumahku atau di belakang halaman rumah bersama anak - anak tetangga lainnya.

Rizki, ya.. anak berdahi lebar alias jenong itu dipanggil oleh lingkungan sekitar dengan nama itu. Bukan kiki.. mungkin karena sepupu aku ada yang bernama kiki, biar tidak terlalu rancu ia dipanggilnya rizki saja.. Biar tidak sama. Hehe.. itu hanya komentarku saja tak tahu awal sebabnya.

Kembali ke intinya.. kenapa dengan rizki? Sebelumnya memang aku sering mendengar ia mengucap kata yang terdengar tidak pas. Baru tadi aku, selepas malam berbincang - bincang dengannya, karena jujur aku penasaran sama ucapannya yang berakhiran - ng, malam itu aku coba tes kata padanya, aku memberikan kata lalu ia mengulang kembali kata itu. tadi aku memintanya mengucapkan kata makan, akan, mata, susu, ikan... dan beramacam kata lainnya. Semua akhiran yang tanpa huruf n ia lancar mengucapkannya terutama berakhiran huruf vokal, namun setelah ditelisik ada hal yang perlu distimulasi untuk membenarkan hurufnya, yaitu kata yang berakiran huruf n, selalu pada saat mengucapkan huruf tersebut, contohnya pada kata makan : ia menyebutkan dengan kata makang, bahkan dengan kata lainnya yang berakhiran -n, selalu mengucapkan akhiran -ng, aku belum tahu sebabnya? apa karena ia masih usia dini dan perlu banyak stimulasi? namun jika aku memintanya untuk mengucapkan huruf n, samar - samar terdengar lancar namun masih berakhiran -ng tapi tidak sejelas menguapkan yang berakhiran -ng tersebut menggunakan kata.

setelah ditelisik lebih jauh tidak hanya huruf n yang kuran gmendapat stimulasi, begitu pula untuk huruf r, terkadang cenderung biasa untuk anak mengucapkan kata r menjadi l, namun hal ini perlu dilakukan pembiasaan mengucapkan huruf yang benar terhadap anak, spelling atau mengeja penting juga mengetahui apakah huruf - huruf pada kata telah anak - anak kuasai.

Aku belum tahu secara pasti ibarat kata "obat penyembuhnya" mengapa anak cenderung mengucap kata yang berakhiran -n demikian ataupun huruf r menjadi l; contohnya pada kata rian, anak menyebutkan kata liang. Masih banyak waktu karena memang masa usia dini perlu banyak stimulasi tentunya stimulasi yang baik. Pada saat berinteraksi dengan anak gunakan kata - kata yang jelas, tak baik berbincang - bincang anak dengan gaya yang dipelo-peloin atau di cadel-cadelin, untuk apa?supaya lucu, atau agar bisa pendekatan dengan anak. Anak itu peniru yang ulung, jika kita melakukan sesuatu yang baik, misalnya pengucapan yang abaik, ia akan meniru ucapan kita, namun apa yang terjadi jika ia mencontoh sesuatu yang buruk, ia akan mengucapkan kata yang tidak baik pula.

ini kutulis agar aku bisa mencintai ciptaanMu.. semua anak yang kau titipkan kemuka bumi untuk aku belajar cinta dari mereka.

0 komentar: