Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

17 November 2011

Dia Lagi!

"
Fiuh.... Dia lagi! Dia lagi! Keluh Nanda sambil memonyongkan bibirnya yang kecil.
Wajahnya tak sama seperti dulu saat mengingat nama itu. Galang! Ya.. Aku ingat betul. Setiap kali nama itu tersebut, rona bahagia mewarnai wajahnya. Senyumnya seraya mengembang luas saat naam itu menghiasi ruang kamar. Pernah waktu itu saat itu berkeluh capeknya tugas kuliah, saat ku tanyai mengenai pemuda itu - pemuda yang di kenalnya, bukan! lebih tepatnya Nanda yang kagum padanya setahun silam. Ia begitu semangat seperti atlet Indonesia yang senang saat menang pertandingan.
 "Kak... aku tadi ketemu dia! Wha... dia cool bangeeeeeeet! Aku sih ga tahu perasaan dia ke aku... tapi bodo ah! yang penting dia bisa charmingin hati aku!
Kita berdua tertawa.

"Ini wajah kenapa?! Jeleek tahu!" Ledekku sambil menyubit pipi tembamnya.
"Ah... kesel! kesel! kenapa ada bayangan dia teruuus" Ia menjauhkan pipinya dari tanganku.
"Lho? Bukannya kamu fans beratnya," Candaku.
Capek kak! Aku pikir ngapain juga aku seneng sama dia... dia tahu juga ga," Ia kemudian hening.
Ade kakak ternyata punya pikiran juga ya," Aku, coba mencairkan suasana.
Huuuh Dasar.

"Aku ga mau begini terus kak... tapi aku juga masih penasaran sama dia. Kakak tahu ga sih rasanyaaaaaaa....," Badannya ia banting ke tempat tidur.
Lanjutnya... "Aku ingin dia jadi teman spesialku. Kadang aku iri sama teman - teman yang punya teman spesial. Pacar kak. Hah... tapi aku tahu buat apa? Cuma buat bikin dosa. Trus kalau aku ngaku.. Buat apa juga? Entah kenapa aku yakin dia juga suka? Trus kalau dia suka? Mau apa.... Huaaaaaaaah Galau!, "wajahnya ia tutupi dengan bantal.

Bagaimana rasanya? hatiku tiba - tiba gusar. Aku tahu rasanya. Tepatnya bagaimana rasanya mengagumi dalam diam. Tanpa dirinya tahu. Sampai sekarangpun masih tersimpan. Aku amat tahu rasanya.

Aku kembangkan senyum dan melepaskan bantal yang berada dimukanya.
"Dek.. kakak bangga sama kamu.. sampai detik ini bisa buat cemburu bidadari langit. Suatu saat nanti kamu akan dapatkan cinta yang halal.. cinta dalam naungan Allah, di ikatkan karenaNya. Ingat! Jodoh tak pernah tertukar. kalau dia bukan jodohmu bersabarlah.. Tapi kalau dia ditakdirkan buatmu bersyukurlah."

"Seperti kakak dan abang," senyumnya kembali melebar
"
Fiuh.... Dia lagi! Dia lagi! Keluh Nanda sambil memonyongkan bibirnya yang kecil.
Wajahnya tak sama seperti dulu saat mengingat nama itu. Galang! Ya.. Aku ingat betul. Setiap kali nama itu tersebut, rona bahagia mewarnai wajahnya. Senyumnya seraya mengembang luas saat naam itu menghiasi ruang kamar. Pernah waktu itu saat itu berkeluh capeknya tugas kuliah, saat ku tanyai mengenai pemuda itu - pemuda yang di kenalnya, bukan! lebih tepatnya Nanda yang kagum padanya setahun silam. Ia begitu semangat seperti atlet Indonesia yang senang saat menang pertandingan.
 "Kak... aku tadi ketemu dia! Wha... dia cool bangeeeeeeet! Aku sih ga tahu perasaan dia ke aku... tapi bodo ah! yang penting dia bisa charmingin hati aku!
Kita berdua tertawa.

"Ini wajah kenapa?! Jeleek tahu!" Ledekku sambil menyubit pipi tembamnya.
"Ah... kesel! kesel! kenapa ada bayangan dia teruuus" Ia menjauhkan pipinya dari tanganku.
"Lho? Bukannya kamu fans beratnya," Candaku.
Capek kak! Aku pikir ngapain juga aku seneng sama dia... dia tahu juga ga," Ia kemudian hening.
Ade kakak ternyata punya pikiran juga ya," Aku, coba mencairkan suasana.
Huuuh Dasar.

"Aku ga mau begini terus kak... tapi aku juga masih penasaran sama dia. Kakak tahu ga sih rasanyaaaaaaa....," Badannya ia banting ke tempat tidur.
Lanjutnya... "Aku ingin dia jadi teman spesialku. Kadang aku iri sama teman - teman yang punya teman spesial. Pacar kak. Hah... tapi aku tahu buat apa? Cuma buat bikin dosa. Trus kalau aku ngaku.. Buat apa juga? Entah kenapa aku yakin dia juga suka? Trus kalau dia suka? Mau apa.... Huaaaaaaaah Galau!, "wajahnya ia tutupi dengan bantal.

Bagaimana rasanya? hatiku tiba - tiba gusar. Aku tahu rasanya. Tepatnya bagaimana rasanya mengagumi dalam diam. Tanpa dirinya tahu. Sampai sekarangpun masih tersimpan. Aku amat tahu rasanya.

Aku kembangkan senyum dan melepaskan bantal yang berada dimukanya.
"Dek.. kakak bangga sama kamu.. sampai detik ini bisa buat cemburu bidadari langit. Suatu saat nanti kamu akan dapatkan cinta yang halal.. cinta dalam naungan Allah, di ikatkan karenaNya. Ingat! Jodoh tak pernah tertukar. kalau dia bukan jodohmu bersabarlah.. Tapi kalau dia ditakdirkan buatmu bersyukurlah."

"Seperti kakak dan abang," senyumnya kembali melebar

0 komentar: