Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

1 Maret 2011

Bidadari Kehilangan Arah

"
Pukul 23.15. Suara sms membuyarkan kesunyian di ruang tidur. Ku genggam ponselku, Sebuah sms dari salah satu teman.
"Assalamu'laikum.. ada waktu ga" bunyi pesan seorang akhwat.
Jari jemari dengan lihai membalas... beberapa detik pesan terkirim sudah masuk ke ponselnya.
"Walaikum salam neng.. ada kok? kenapa?" ia membacanya

Tak lama kemudian kami balas membalas pesan singkat sampai larut.

Kasus yang sama lagi. Ternyata!.

Jujur, aku kecewa, ini sudah kali yang ke berapa. Terkejut membacanya. Tapi aku pastikan pada teman yang mengsmsku ini bahwa memang benar apa yang ia katakan. Bahwa akhwat ini telah pacaran.
"Kamu tahu dari mana"

Tak beberapa lama..
"Ia yang menceritakannya sendiri.. kamu tahu.. ini bukan kali pertama, dia melakukan itu. udah aku kasih tahu tapi tetep aja, padahal dia ngerti agama. bukannya ghibah, menurut kamu kenapa?"

"yang aku tangkep sih dia merasa kesepian, "MERASA", anaknya sensitif banget. mello abis. ya.. walau sahabatnya banyak tapi kan perhatian beda. mungkin ada yang merasa ia kurang. lagi - lagi tergantung masing - masing pihak"

"nanti kalo ketemu coba aku tanyakan"
---------------------

Langit jakarta begitu mendung. Sudah dua hari cuacanya seperti ini, rintik, lalu hujan, dan tak dipungkiri udara begitu dingin.
Cerita di luar berkisah.. Dengan tema yang sama, namun kemasan sedikit berbeda.

Maaf Rab, Hati ini masih lemah.. aku melihatnya, hanya bisa bersindir kata dan setelah itu berdoa.

"lho! jilbab lebar.. yang tak mengenal istilah pacaran, bisa - bisanya menyentuh kulit sang pria yang katanya idaman.
Apa perlunya pegangan tangan?
Memangnya mau nyebrang jalan
Tak merasa canggung atau keberatan. walau tak separah dan sedramatis di sinetron india yang di tonton di layar lebar.
hmm.. ada apa dengan seorang akhwat zaman sekarang?
Kenapa terjerat pacaran yang katanya ala islam?
Bukannya islam cuma mengenal ta'arufan?
Bukannya hanya berdua - duaan saling pandang itu di haramkan?
Ga malu di lihat Tuhan?
Atau bahagia karena di ketawain Setan?
Adakah hati mereka tak percaya... jodoh itu tinggal tunggu penantian?
Jangan dekati zina.. bukankah itu yang di katakan Al - Qur'an?
Buka mata hatimu wahai Teman?
moga Allah memberi ampunan"

"Katanya ngerti? Katanya paham? Ya.. hati ini marah. Tapi ku coba telisik lebih dalam. Aku marah karena lillah atau karena hawa nafsuku merajai. Aku tak ingin berpenyakit hati.
Bukan karena jilbabnya.. bukan karena agamanya.. semua balik lagi ke individunya. 
Tuntunlah kami selalu di JalanMu. Jalan menuju cahaya terangMu.

Sudah cukup, aku dengar bidadari kehilangan arah.
"
Pukul 23.15. Suara sms membuyarkan kesunyian di ruang tidur. Ku genggam ponselku, Sebuah sms dari salah satu teman.
"Assalamu'laikum.. ada waktu ga" bunyi pesan seorang akhwat.
Jari jemari dengan lihai membalas... beberapa detik pesan terkirim sudah masuk ke ponselnya.
"Walaikum salam neng.. ada kok? kenapa?" ia membacanya

Tak lama kemudian kami balas membalas pesan singkat sampai larut.

Kasus yang sama lagi. Ternyata!.

Jujur, aku kecewa, ini sudah kali yang ke berapa. Terkejut membacanya. Tapi aku pastikan pada teman yang mengsmsku ini bahwa memang benar apa yang ia katakan. Bahwa akhwat ini telah pacaran.
"Kamu tahu dari mana"

Tak beberapa lama..
"Ia yang menceritakannya sendiri.. kamu tahu.. ini bukan kali pertama, dia melakukan itu. udah aku kasih tahu tapi tetep aja, padahal dia ngerti agama. bukannya ghibah, menurut kamu kenapa?"

"yang aku tangkep sih dia merasa kesepian, "MERASA", anaknya sensitif banget. mello abis. ya.. walau sahabatnya banyak tapi kan perhatian beda. mungkin ada yang merasa ia kurang. lagi - lagi tergantung masing - masing pihak"

"nanti kalo ketemu coba aku tanyakan"
---------------------

Langit jakarta begitu mendung. Sudah dua hari cuacanya seperti ini, rintik, lalu hujan, dan tak dipungkiri udara begitu dingin.
Cerita di luar berkisah.. Dengan tema yang sama, namun kemasan sedikit berbeda.

Maaf Rab, Hati ini masih lemah.. aku melihatnya, hanya bisa bersindir kata dan setelah itu berdoa.

"lho! jilbab lebar.. yang tak mengenal istilah pacaran, bisa - bisanya menyentuh kulit sang pria yang katanya idaman.
Apa perlunya pegangan tangan?
Memangnya mau nyebrang jalan
Tak merasa canggung atau keberatan. walau tak separah dan sedramatis di sinetron india yang di tonton di layar lebar.
hmm.. ada apa dengan seorang akhwat zaman sekarang?
Kenapa terjerat pacaran yang katanya ala islam?
Bukannya islam cuma mengenal ta'arufan?
Bukannya hanya berdua - duaan saling pandang itu di haramkan?
Ga malu di lihat Tuhan?
Atau bahagia karena di ketawain Setan?
Adakah hati mereka tak percaya... jodoh itu tinggal tunggu penantian?
Jangan dekati zina.. bukankah itu yang di katakan Al - Qur'an?
Buka mata hatimu wahai Teman?
moga Allah memberi ampunan"

"Katanya ngerti? Katanya paham? Ya.. hati ini marah. Tapi ku coba telisik lebih dalam. Aku marah karena lillah atau karena hawa nafsuku merajai. Aku tak ingin berpenyakit hati.
Bukan karena jilbabnya.. bukan karena agamanya.. semua balik lagi ke individunya. 
Tuntunlah kami selalu di JalanMu. Jalan menuju cahaya terangMu.

Sudah cukup, aku dengar bidadari kehilangan arah.