Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

7 November 2010

Dari hati ke hati

"Pernyataan itu kembali datang pada nara. Setiap kali mendengar itu nara tak kuasa, ada gundah di hatinya. Kali ini ia akan berbicara dari hati ke hati. Menyikapi semua dengan bijak. Merenda ketenangan pada cawan hati yang gusar.
Hai hati.. Apa kabar?
Aku sedang gundah
mengapa?
Aku berpikir tentang kematian
terus..
Aku sesak di buatnya. Aku tak ingin seperti ini
hei.. Bukankah kematian sudah ada takdirNya. Tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati.
Aku tahu itu.. Tapi..
Tapi apa?
Tiap kali aku mendengar kata itu.. Aku kehilangan kendali. Semua anggota tubuhku tak berfungsi semestinya
itukah kerugiannya?
Ia.. Aku tak konsentrasi dalam menunaikan pekerjaanku
lalu?
Aku terus berpikir negatif.. Argh.. Aku bete di buatnya
setelah itu?
Aku hilang kendali, macam - macam tingkah buatku tak tenang, lalu aku memborehi seluruh tubuhku dengan siraman minyak pedas lalu memijatnya.
Separah itukah pikiran negatifmu?
Tidak.. Itu belum seberapa. Betapa ketidaksukaanku pada bawang putih aku pertaruhkan lalu itu kumakan.. Uweex.
Jujur.. Aku ingin mengakhiri rasa ini.
Hei.. Kalau kamu tahu dampak negatif dari perasaan itu lantas bukankah seharusnya kamu fokus pada pemecahannya.
Lalu bagaimana caranya?
Ubah pikiran negatif tadi. Berdoa. Ingat rasa itu datangnya dari syeitan. Jgn buat syeitan menang. Konsentrasi agar kamu tetap berpikir rileks. Tingkatkan spiritual.
Kamu pasti bisa.

Nara dan hatinya.. Mencoba fokus pada pemecahan masalahnya."
Pernyataan itu kembali datang pada nara. Setiap kali mendengar itu nara tak kuasa, ada gundah di hatinya. Kali ini ia akan berbicara dari hati ke hati. Menyikapi semua dengan bijak. Merenda ketenangan pada cawan hati yang gusar.
Hai hati.. Apa kabar?
Aku sedang gundah
mengapa?
Aku berpikir tentang kematian
terus..
Aku sesak di buatnya. Aku tak ingin seperti ini
hei.. Bukankah kematian sudah ada takdirNya. Tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati.
Aku tahu itu.. Tapi..
Tapi apa?
Tiap kali aku mendengar kata itu.. Aku kehilangan kendali. Semua anggota tubuhku tak berfungsi semestinya
itukah kerugiannya?
Ia.. Aku tak konsentrasi dalam menunaikan pekerjaanku
lalu?
Aku terus berpikir negatif.. Argh.. Aku bete di buatnya
setelah itu?
Aku hilang kendali, macam - macam tingkah buatku tak tenang, lalu aku memborehi seluruh tubuhku dengan siraman minyak pedas lalu memijatnya.
Separah itukah pikiran negatifmu?
Tidak.. Itu belum seberapa. Betapa ketidaksukaanku pada bawang putih aku pertaruhkan lalu itu kumakan.. Uweex.
Jujur.. Aku ingin mengakhiri rasa ini.
Hei.. Kalau kamu tahu dampak negatif dari perasaan itu lantas bukankah seharusnya kamu fokus pada pemecahannya.
Lalu bagaimana caranya?
Ubah pikiran negatif tadi. Berdoa. Ingat rasa itu datangnya dari syeitan. Jgn buat syeitan menang. Konsentrasi agar kamu tetap berpikir rileks. Tingkatkan spiritual.
Kamu pasti bisa.

Nara dan hatinya.. Mencoba fokus pada pemecahan masalahnya.

0 komentar: