Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

2 November 2010

Kisah Selepas Mentoring

"Malam telah menyambut, selepas mentoring sore ini, Selasa, 2 November 2010, diskusi pun masih berlanjut. Salah satu sahabatku-Azia (bukan nama sebenarnya) berbagi kisah yang di alaminya pada seorang sahabatku pula sebut saja namanya fitri yang tidak menyukai perlakuan yang di berikan orangtuanya dan tentang keluhannya. Azia berbagi pengalamannya, peristiwa yang membuatnya harus menguraikan air mata di malam itu. Ia adalah salah satu korban perlakuan ayahnya yang terlalu arogan dalam kejadian naas itu sehingga membuatnya membenci ayahnya sendiri. Tapi akhirnya ia menyadari seandainya waktu dapat berputar kembali ia tak akan melakukan hal yang membuat ayahnya semarah itu padanya. Bagaimanapun beliau adalah orangtua kandungku, begitu katanya.

Fitri yang juga merasakan hal yang membuatnya terkekang atas kehendak orangtuanya saat ini merasa marah pada mereka. Ia mengatakan sendiri bahwa menurut orangtua baik belum tentu menurut kita baik.
memang terlihat ia bukan anak yang suka di atur.

Malam itu memang tak banyak air mata tumpah dan membasahi pipi, hanya sekedar bola mata basah dan hati ini miris mendengarnya. Hikmahnya kian kurasakan ketika kali ini ku berkesempatan merenung kembali atas apa yang mereka bagikan tadi.
dan dengan bangga ku katakan aku cinta keluargaku.

Menulis tentang keluarga, selalu menguras air mataku. Aku bersyukur mempunyai orangtua yang begitu mengerti, yang tidak main tangan apapun yang terjadi. Aku belajar banyak dari kedua orangtuaku tentang bagaimana mereka mengayomi keluarga ini. Aku makin sayang keluargaku.Dan semoga mereka bahagia pula bersama keluarga mereka.. itu yang kuharapkan."
Malam telah menyambut, selepas mentoring sore ini, Selasa, 2 November 2010, diskusi pun masih berlanjut. Salah satu sahabatku-Azia (bukan nama sebenarnya) berbagi kisah yang di alaminya pada seorang sahabatku pula sebut saja namanya fitri yang tidak menyukai perlakuan yang di berikan orangtuanya dan tentang keluhannya. Azia berbagi pengalamannya, peristiwa yang membuatnya harus menguraikan air mata di malam itu. Ia adalah salah satu korban perlakuan ayahnya yang terlalu arogan dalam kejadian naas itu sehingga membuatnya membenci ayahnya sendiri. Tapi akhirnya ia menyadari seandainya waktu dapat berputar kembali ia tak akan melakukan hal yang membuat ayahnya semarah itu padanya. Bagaimanapun beliau adalah orangtua kandungku, begitu katanya.

Fitri yang juga merasakan hal yang membuatnya terkekang atas kehendak orangtuanya saat ini merasa marah pada mereka. Ia mengatakan sendiri bahwa menurut orangtua baik belum tentu menurut kita baik.
memang terlihat ia bukan anak yang suka di atur.

Malam itu memang tak banyak air mata tumpah dan membasahi pipi, hanya sekedar bola mata basah dan hati ini miris mendengarnya. Hikmahnya kian kurasakan ketika kali ini ku berkesempatan merenung kembali atas apa yang mereka bagikan tadi.
dan dengan bangga ku katakan aku cinta keluargaku.

Menulis tentang keluarga, selalu menguras air mataku. Aku bersyukur mempunyai orangtua yang begitu mengerti, yang tidak main tangan apapun yang terjadi. Aku belajar banyak dari kedua orangtuaku tentang bagaimana mereka mengayomi keluarga ini. Aku makin sayang keluargaku.Dan semoga mereka bahagia pula bersama keluarga mereka.. itu yang kuharapkan.

0 komentar: