Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

18 Mei 2010

Semakin Jelas.. Mudah - mudahan semua menerima dengan satu kata "IKHLAS"

"Pertemuan itu akhirnya berlangsung. Sehabis magrib, semua telah berkumpul pada beranda masjid. Ia.. pikir kami. ini harus diselesaikan saat ini juga supaya semua clear dan tak berkepanjangan. Sebelumnya kami hanya tahu dari sebelah versi dan versi yang lain. kini dua insan itu dipertemukan, ini juga berkat izin Allah, di beranda rumahNya mereka saling mengunggapkan sesuai dengan versi masing - masing.

***
Pukul 16.15 wib, kami berencana makan di temapat biasa, menjelang selesai mata kuliah permasalahan anak. kala itu, semua nampak seperti biasa, tak terlihat jiwa mereka memanas. Kami memutuskan untuk makan dan dua mahasiswi ini berbeda jalan, yang satu menunggu dalam ruang kecil dan satu lagi masih asyik dengan ceritanya bersama kakak dekatnya.

berkumpullah kami memesan makanan sesuai selera, tak ada berapa menit makanan siap terhidang diatas meja. Hmm.. perut tak sabar untuk mencicipi kelezatan makanan padang. siap santap.
lain dengan aku, aya (bukan nama sebenarnya)memesan semangkuk soto hangat.
tak dinyana zae memberitahuku bahwa sehabis makan, dia memintaku untuk menemuinya.

"tahu ga.. dari cara bicaranya dia nangis.."
"masa..."
"iya... "
"apa ia sudah tahu mengenai masalah itu"
"mungkin saja"

akhirnya aku menghubunginya lagi dengan hp esia pinjaman temanku. memastikan ia baik - baik saja, dan membuktikan dari suaranya apakah ia memang menangis?
"nda.. kenapa?"
"nanti aku tunggu ditempat biasa ya.."
"ok... aku makan dulu ya..."
"sip.."

tepat sekali, nada bicara sehabis orang sedang menangis. tak beberapa lama, makanan telah siap ditinggalkan mulai menemui dia dan membicarakan sebenarnya seperti apa.
dijalan kami bertemu dengannya.
"nda..
"jangan balik ya
"ia... kita tunggu di sana

memang benar saat kami berpapasan dengannya.. mata bengak, hidungnya memerah, dan suaranya agak serak. Aha.. itulah tanda - tandanya.

****
malam beranjak datang. Adzan telah berkumandang dengan indah, semua makhluk memujiNya dan melupakan masalah yang merajai hari itu.
Sehabis pujian kepadaNya telah dihanturkan, saatnya berdiskusi untuk masalah yang satu itu. Mereka dipertemukan bukan dalam ruang sempit, bukan itu tapi dirumahMu yan Rabb... menumpahkan unek - unek yang ada dalam pribadi masing - masing. Beberapa menit, kita hanya terpaku diam mendengar kata - kata kalian berargumen mempertahankan kebenarannya masing - masing. sesekali aya melerai sikap dan tindakan mereka yang telah bernada tinggi dan saling menunjuk.

Semua terungkap malam itu, semoga malam yang berhias bulan sabit itu mengakhiri apa yang selama ini kalian permasalahkan.
hanya satu kata yang menjadi pelajaran IKHLAS.. walau mungkin terucap lewat kata aku yakin kalian bisa, karena kalian telah dewasa dan mengerti akan makna itu.

yap.. jangan bergantung pada mahluk.. bersiaplah untuk kecewa.
Wallahu alam bis sawab"
Pertemuan itu akhirnya berlangsung. Sehabis magrib, semua telah berkumpul pada beranda masjid. Ia.. pikir kami. ini harus diselesaikan saat ini juga supaya semua clear dan tak berkepanjangan. Sebelumnya kami hanya tahu dari sebelah versi dan versi yang lain. kini dua insan itu dipertemukan, ini juga berkat izin Allah, di beranda rumahNya mereka saling mengunggapkan sesuai dengan versi masing - masing.

***
Pukul 16.15 wib, kami berencana makan di temapat biasa, menjelang selesai mata kuliah permasalahan anak. kala itu, semua nampak seperti biasa, tak terlihat jiwa mereka memanas. Kami memutuskan untuk makan dan dua mahasiswi ini berbeda jalan, yang satu menunggu dalam ruang kecil dan satu lagi masih asyik dengan ceritanya bersama kakak dekatnya.

berkumpullah kami memesan makanan sesuai selera, tak ada berapa menit makanan siap terhidang diatas meja. Hmm.. perut tak sabar untuk mencicipi kelezatan makanan padang. siap santap.
lain dengan aku, aya (bukan nama sebenarnya)memesan semangkuk soto hangat.
tak dinyana zae memberitahuku bahwa sehabis makan, dia memintaku untuk menemuinya.

"tahu ga.. dari cara bicaranya dia nangis.."
"masa..."
"iya... "
"apa ia sudah tahu mengenai masalah itu"
"mungkin saja"

akhirnya aku menghubunginya lagi dengan hp esia pinjaman temanku. memastikan ia baik - baik saja, dan membuktikan dari suaranya apakah ia memang menangis?
"nda.. kenapa?"
"nanti aku tunggu ditempat biasa ya.."
"ok... aku makan dulu ya..."
"sip.."

tepat sekali, nada bicara sehabis orang sedang menangis. tak beberapa lama, makanan telah siap ditinggalkan mulai menemui dia dan membicarakan sebenarnya seperti apa.
dijalan kami bertemu dengannya.
"nda..
"jangan balik ya
"ia... kita tunggu di sana

memang benar saat kami berpapasan dengannya.. mata bengak, hidungnya memerah, dan suaranya agak serak. Aha.. itulah tanda - tandanya.

****
malam beranjak datang. Adzan telah berkumandang dengan indah, semua makhluk memujiNya dan melupakan masalah yang merajai hari itu.
Sehabis pujian kepadaNya telah dihanturkan, saatnya berdiskusi untuk masalah yang satu itu. Mereka dipertemukan bukan dalam ruang sempit, bukan itu tapi dirumahMu yan Rabb... menumpahkan unek - unek yang ada dalam pribadi masing - masing. Beberapa menit, kita hanya terpaku diam mendengar kata - kata kalian berargumen mempertahankan kebenarannya masing - masing. sesekali aya melerai sikap dan tindakan mereka yang telah bernada tinggi dan saling menunjuk.

Semua terungkap malam itu, semoga malam yang berhias bulan sabit itu mengakhiri apa yang selama ini kalian permasalahkan.
hanya satu kata yang menjadi pelajaran IKHLAS.. walau mungkin terucap lewat kata aku yakin kalian bisa, karena kalian telah dewasa dan mengerti akan makna itu.

yap.. jangan bergantung pada mahluk.. bersiaplah untuk kecewa.
Wallahu alam bis sawab

0 komentar: