Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

25 Mei 2010

Tiara dan Mama

"Brak. Daun pintu nyaring terdengar.Dari kejauhan wanita paruh baya ini menengok ke pintu ruang tamu sumber suara itu berasal, terlihat anak bungsunya yang berusia 14 tahun menunjukkan ekspresi kecewanya. masuk rumah tanpa mengucap salam lantas duduk merebahkan kepalanya di atas sofa empuk. Menghela nafas dan ia berkata, "uh.. kesel - kesel, kenapa sih harus dapet nilai segitu, padahal kan aku uda belajar"

Mama menghampiri tiara yang masih mengerutu seraya memejamkan mata sampai tak sadar jikalau mamanya menghampirinya.
"Kok anak mama masuk rumah ga ucapan salam dulu sih", sapa mama pada tiara dengan tersenyum manis sambil membelai rambut anaknya yang halus
mendengar itu.. tiara lantas membuka matanya yang terpejam dan tersenyum tanpa manis dihadapan mamanya
"ma.. assalamu'alaikum"
"wa'alaikum salam manis
ia diam sejenak hingga akhirnya mama yang mewakili pembicaraan mereka berdua
"kenapa.. sepertinya anak mama sedang ada masalah"
ia melengos dari tatapan mama namun hanya bibirnya yang dimajukan yang mengekspresikan bahasa ketidaksukaannya.
"hmm.. ini anak mama bukan ya..
ah mama.." sambil tersenyum tipis
nah gitu dong.. senyummu itu loh bikin mama cinta sama kamu..
ia hanya tersenyum
nak.. bagaimana cerita hari ini di sekolah..
lain kali aja deh mah bahas itu kesal...
kesel kenapa
kesel aja..
pasti ada alasannya kan..
bikin sakit hati ma kalo diceritain
lho sakit hati kenapa nak..
mama jangan marah ya..
marah.. apa yang harus mama marahi.. oh mama tahu, gara - gara kamu tidak sopan membuka pintu ya kan. ia mama marah, anak mama yang baik kan biasanya ketuk pintu dan memberikan salam saat masuk ke dalam rumah.
bukan soal itu.. ia deh tiara minta maaf soal yang tadi, ga ketuk pintu dulu, ga bilang salam dulu... tapi bukan itu ma maksud aku...
hmm....apa dong...
tapi janji mama ga marah, "kata tiara sambil mengacungkan jari kelingkingnya di hadapan mama
gimana ya? karena anak mama sudah minta maaf soal tadi, ok mama ga akan marah.. lalu apa yang ingin kau ceritakan nak, "jawab mama yang duduk di samping tiara
sebagai tanda kesepakatan, mereka berdua mengikatkan jari kelingking mereka dan tiara melanjutkan ceritanya
"hari ini di sekolah aku ga nyenenngin mah.. aku dapat nilai jelek.. keseeeeeeeeeeel padahal kan aku udah belajar. mama lihat sendiri kan aku belajar. nilainya ga sesuai sama harapan.
mama memperhatikan raut putrinya yang sedang cerita, tanda kecewa begitu terpancar dari mukanya. tak tega aku melihat ia seperti ini, gumamnya dalam hati.
mama tiara tahu bahwa ia sudah belajar. ini kali pertamanya anaknya mengeluhkan nilai ujian yang dibawah standar. sebelumnya ia selau menampakkan keceriannya. ia masih ingat saat nilai putrinya selalu bagus dan wajahnya kian ceria sehingga merangsangnya untuk terus belajar atas kemauannya sendiri.
ma.. kenapa mama diam. mama kecewa juga ya .. sama kaya aku. Di rapor ku nanti ada tulisan berwarna merah.
lamunannya buyar. harus mama katakan dengan bahasa yang baik agar ia mengerti tentang keadaan ini dan menerimanya dengan ikhlas.
ga kok nak.. mama ga kecewa. kamu sudah berusaha dengan belajar jikalau hasilnya tidak memuaskan apa boleh dikata, itu kemampuan yang kamu peroleh. ini kan udah terjadi, sekarang ambil pelajarannya supaya kejadian ini ga terulang lagi
ia terdiam.. seperti memikirkan sesuatu lantas mulutnya lirih berujar, " ia ma.. mungkin ini keslahanku juga.. aku ga belajar sungguh - sungguh, hanya tahu tanpa ngerti. merasa diri bisa, dan ga konsentrasi saat ngerjain. ugh.. andai bisa pinjem alat doraemon ya ma..
ada - ada saja kamu nak,sekarang tahu kan kesalahannya dimana, mama yakin kamu bisa memetik pelajaran dari kejadian ini. Anak mama kan anak yang pintar
ih mama.. walau aku dapat nilai merah
sekali - kali manusia perlu jatuh juga kan, terima saja dan ikhlaskan. Dunia takkan runtuh jika kamu dapat nilai merah, yang penting saat kejadian yang sama terulang kamu tahu harus bagaimana, betul.. betul.. betul, "ujar mama sambil tersenyum
tiara langsung mencium pipi mamanya. dalam hatinya ia berujar.. bahagia aku punya mama yang perhatian.
............

apa yang kita mau belum tentu yang kita butuhkan. Dalam belajar, wajar jika terjatuh, wajar jika kita tak bisa, bahkan tidak wajar saat kita tidak belajar justru hasilnya bagus mungkin itu keberuntungan. jika hari ini dijadikan pelajaran.. moga suatu hari ke depan tak kan jatuh dalam lubang yang sama.

belajar sungguh - sungguh, mengetahui outputnya untuk apa kita belajar? bukan hanya sekedar mendapatkan nilai bagus namun manfaat baik yang kita rasakan di kemudian hari. Allah tahu yang terbaik buat kita, saat kita merasa bahwa itu baik belum tentu itu baik untuk Allah. Ikhlas kata kuncinya. belajar sungguh, memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki. konsentrasi dan konsentrasi. outputmu?! mengerti sesuatu untuk bekal dikemudian hari

fokus. belajar. tenang. jangan lupa berdoa"
Brak. Daun pintu nyaring terdengar.Dari kejauhan wanita paruh baya ini menengok ke pintu ruang tamu sumber suara itu berasal, terlihat anak bungsunya yang berusia 14 tahun menunjukkan ekspresi kecewanya. masuk rumah tanpa mengucap salam lantas duduk merebahkan kepalanya di atas sofa empuk. Menghela nafas dan ia berkata, "uh.. kesel - kesel, kenapa sih harus dapet nilai segitu, padahal kan aku uda belajar"

Mama menghampiri tiara yang masih mengerutu seraya memejamkan mata sampai tak sadar jikalau mamanya menghampirinya.
"Kok anak mama masuk rumah ga ucapan salam dulu sih", sapa mama pada tiara dengan tersenyum manis sambil membelai rambut anaknya yang halus
mendengar itu.. tiara lantas membuka matanya yang terpejam dan tersenyum tanpa manis dihadapan mamanya
"ma.. assalamu'alaikum"
"wa'alaikum salam manis
ia diam sejenak hingga akhirnya mama yang mewakili pembicaraan mereka berdua
"kenapa.. sepertinya anak mama sedang ada masalah"
ia melengos dari tatapan mama namun hanya bibirnya yang dimajukan yang mengekspresikan bahasa ketidaksukaannya.
"hmm.. ini anak mama bukan ya..
ah mama.." sambil tersenyum tipis
nah gitu dong.. senyummu itu loh bikin mama cinta sama kamu..
ia hanya tersenyum
nak.. bagaimana cerita hari ini di sekolah..
lain kali aja deh mah bahas itu kesal...
kesel kenapa
kesel aja..
pasti ada alasannya kan..
bikin sakit hati ma kalo diceritain
lho sakit hati kenapa nak..
mama jangan marah ya..
marah.. apa yang harus mama marahi.. oh mama tahu, gara - gara kamu tidak sopan membuka pintu ya kan. ia mama marah, anak mama yang baik kan biasanya ketuk pintu dan memberikan salam saat masuk ke dalam rumah.
bukan soal itu.. ia deh tiara minta maaf soal yang tadi, ga ketuk pintu dulu, ga bilang salam dulu... tapi bukan itu ma maksud aku...
hmm....apa dong...
tapi janji mama ga marah, "kata tiara sambil mengacungkan jari kelingkingnya di hadapan mama
gimana ya? karena anak mama sudah minta maaf soal tadi, ok mama ga akan marah.. lalu apa yang ingin kau ceritakan nak, "jawab mama yang duduk di samping tiara
sebagai tanda kesepakatan, mereka berdua mengikatkan jari kelingking mereka dan tiara melanjutkan ceritanya
"hari ini di sekolah aku ga nyenenngin mah.. aku dapat nilai jelek.. keseeeeeeeeeeel padahal kan aku udah belajar. mama lihat sendiri kan aku belajar. nilainya ga sesuai sama harapan.
mama memperhatikan raut putrinya yang sedang cerita, tanda kecewa begitu terpancar dari mukanya. tak tega aku melihat ia seperti ini, gumamnya dalam hati.
mama tiara tahu bahwa ia sudah belajar. ini kali pertamanya anaknya mengeluhkan nilai ujian yang dibawah standar. sebelumnya ia selau menampakkan keceriannya. ia masih ingat saat nilai putrinya selalu bagus dan wajahnya kian ceria sehingga merangsangnya untuk terus belajar atas kemauannya sendiri.
ma.. kenapa mama diam. mama kecewa juga ya .. sama kaya aku. Di rapor ku nanti ada tulisan berwarna merah.
lamunannya buyar. harus mama katakan dengan bahasa yang baik agar ia mengerti tentang keadaan ini dan menerimanya dengan ikhlas.
ga kok nak.. mama ga kecewa. kamu sudah berusaha dengan belajar jikalau hasilnya tidak memuaskan apa boleh dikata, itu kemampuan yang kamu peroleh. ini kan udah terjadi, sekarang ambil pelajarannya supaya kejadian ini ga terulang lagi
ia terdiam.. seperti memikirkan sesuatu lantas mulutnya lirih berujar, " ia ma.. mungkin ini keslahanku juga.. aku ga belajar sungguh - sungguh, hanya tahu tanpa ngerti. merasa diri bisa, dan ga konsentrasi saat ngerjain. ugh.. andai bisa pinjem alat doraemon ya ma..
ada - ada saja kamu nak,sekarang tahu kan kesalahannya dimana, mama yakin kamu bisa memetik pelajaran dari kejadian ini. Anak mama kan anak yang pintar
ih mama.. walau aku dapat nilai merah
sekali - kali manusia perlu jatuh juga kan, terima saja dan ikhlaskan. Dunia takkan runtuh jika kamu dapat nilai merah, yang penting saat kejadian yang sama terulang kamu tahu harus bagaimana, betul.. betul.. betul, "ujar mama sambil tersenyum
tiara langsung mencium pipi mamanya. dalam hatinya ia berujar.. bahagia aku punya mama yang perhatian.
............

apa yang kita mau belum tentu yang kita butuhkan. Dalam belajar, wajar jika terjatuh, wajar jika kita tak bisa, bahkan tidak wajar saat kita tidak belajar justru hasilnya bagus mungkin itu keberuntungan. jika hari ini dijadikan pelajaran.. moga suatu hari ke depan tak kan jatuh dalam lubang yang sama.

belajar sungguh - sungguh, mengetahui outputnya untuk apa kita belajar? bukan hanya sekedar mendapatkan nilai bagus namun manfaat baik yang kita rasakan di kemudian hari. Allah tahu yang terbaik buat kita, saat kita merasa bahwa itu baik belum tentu itu baik untuk Allah. Ikhlas kata kuncinya. belajar sungguh, memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki. konsentrasi dan konsentrasi. outputmu?! mengerti sesuatu untuk bekal dikemudian hari

fokus. belajar. tenang. jangan lupa berdoa

0 komentar: