Pages

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

17 Mei 2010

Terkuak...

"Langit senja mulai nampak menghiasi jakarta, pukul 16.00 lebih wib ruang kelas 322 tak disesaki mahasiswa, pembelajaran hari itu cukup sampai disini. Satu persatu manusia keluar dari kelas, dosen, para mahasiswa lainnya. Hanya segelintir mahasiswi saja yang tetap berada didalam. Hanya sejenak lantas merapikan tumpukan kertas dan diletakkan ke dalam tas, bergeges menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas ibadah sore, menegakkan solat ashar.

***
Langit senja mulai nampak menghiasi jakarta, terlihat dari luar jendela, awan - awan kelam menyelimuti sore itu, seperti akan turun hujan namun air langit tak berduyun - duyun menghampiri tanah atau karena memang wajah sore memang begitu adanya hanya saja tampak gelap. Pukul 17.00, 6 mahasiswa itu masih berkumpul di ruang itu, sehabis sholat dan sekedar menyantap makanan ringan dan air mineral botolan. Namun 6 mahasiswa itu terpecah saat adanya kepentingan dari masing - masing individu. Adanya yang ingin begegas menghadiri kajian, ada yang ingin menghampiri home sweet home nya dan ada yang tetap berada diruangan ini sampai magrib menjelang. Aku dan dia memutuskan untuk tetap disini hingga magrib berkumandang, jika di hitung - hitung bisa saja aku pulang sore itu namun solat magribpun mepet - mepet waktunya, lagipula pernah waktu itu, pulang jam segitu sama saja dengan pulang setelah magrib sampai dirumah. Dan tak direncanakan, tadinya tak ada yang memaksa cerita itu terkuak.. namun.. rasa penasaranku selama ini, ku hadirkan dalam ruang tak berpenghuni hanya ada dua manusia yaitu kami, dan sederet bangku yang banyak, atau bentangan dinding yang mendengarkan sekelumit cerita kami.

"aku masih penasaran loh.. kenapa kamu melakukan itu.."
"karena aku kesepian..."
"bener kan apa yang aku tangkap.. pasti jawabannya itu, tapi sama yang itu gimana?"
"alhamdulillah aku sudah bisa lepas, tapi...."
"tapi apa..."
"ada hal yang baru lagi yang mungkin terkejut jika kau dengar hal ini"
"tentang apa..."
"tentang aku dengan seseorang itu"
"yang mana... apakah aku mengenalnya"
"Ia, kau mengetahui sosoknya, yang disukai sama teman kita"
"kenapa.. apa masalahnya. (maaf sejujurnya aku telah tahu mengenai hal ini namun tak kuceritakan padamu,aku simpan hingga semua terkuak karena kemauan teman kita... mungkin hingga hari itu tiba)
"bulan desember... sesorang itu mau datang ke rumah
"lalu...,'antusiasku
"aku bingung.. sepertinya teman kita yang selalu memintaiku menitipkan salam padanya, bagaimana jika dia patah? aku menangkap sinyal yang beda pada matanya namun ia belum berani berujar apa?
aku diam sejenak dalam ruang yang sepi, maaf sejujurnya aku tahu maksudnya.. aku sama - sama mengenal mereka berdua, aku tahu.. tapi tak ada seorangpun yang belum mau terbuka...
"ya.. komunikasikanlah.. bagaimanapun kita adalah sahabat, terus terang saja menganai hal ini dan ini...,
"ia, tapi...
"kok bisa ya.. seperti lagunya mak comblang
"bukan maksud hati... aku juga ga tahu kenapa jadinya begini.."
ia menjelaskan panjang lebar mengenal hal ini dan ini.... dan terhenti saat adzan magrib telah berkumandang. kami pun solat dan saatnya pulang.

*terkadang cinta tak dapat diprediksi...
namun banyak kasus yang ada... yang aku tahu.. jika menitip salam pada teman kepada seseorang yang kamu sukai... terkadang hati - hati, tadinya bukan bermaksud namun hanya larut lantas terkadang hasil akhirnya adalah teman itu yang mendapatkannya.
siapa yang salah.. entahlah..

komunikasi jalan untuk terbuka.. bagaimanapun adanya harus terungkap daripada menjadi kecamuk dan hanya umpatan yang dirasakan dalam dada.

^^sahabat... mari kalian komunikasikan, biar aku jadi moderator untuk kalian, tak memihak antara satu sisi dengan yang lain
dan untuk teman kita.. jika memang kamu jadi hingga dia mengikatkan cincinnya di jarimu..
berilah teman kita berlapang dada... semangat kawan"
Langit senja mulai nampak menghiasi jakarta, pukul 16.00 lebih wib ruang kelas 322 tak disesaki mahasiswa, pembelajaran hari itu cukup sampai disini. Satu persatu manusia keluar dari kelas, dosen, para mahasiswa lainnya. Hanya segelintir mahasiswi saja yang tetap berada didalam. Hanya sejenak lantas merapikan tumpukan kertas dan diletakkan ke dalam tas, bergeges menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas ibadah sore, menegakkan solat ashar.

***
Langit senja mulai nampak menghiasi jakarta, terlihat dari luar jendela, awan - awan kelam menyelimuti sore itu, seperti akan turun hujan namun air langit tak berduyun - duyun menghampiri tanah atau karena memang wajah sore memang begitu adanya hanya saja tampak gelap. Pukul 17.00, 6 mahasiswa itu masih berkumpul di ruang itu, sehabis sholat dan sekedar menyantap makanan ringan dan air mineral botolan. Namun 6 mahasiswa itu terpecah saat adanya kepentingan dari masing - masing individu. Adanya yang ingin begegas menghadiri kajian, ada yang ingin menghampiri home sweet home nya dan ada yang tetap berada diruangan ini sampai magrib menjelang. Aku dan dia memutuskan untuk tetap disini hingga magrib berkumandang, jika di hitung - hitung bisa saja aku pulang sore itu namun solat magribpun mepet - mepet waktunya, lagipula pernah waktu itu, pulang jam segitu sama saja dengan pulang setelah magrib sampai dirumah. Dan tak direncanakan, tadinya tak ada yang memaksa cerita itu terkuak.. namun.. rasa penasaranku selama ini, ku hadirkan dalam ruang tak berpenghuni hanya ada dua manusia yaitu kami, dan sederet bangku yang banyak, atau bentangan dinding yang mendengarkan sekelumit cerita kami.

"aku masih penasaran loh.. kenapa kamu melakukan itu.."
"karena aku kesepian..."
"bener kan apa yang aku tangkap.. pasti jawabannya itu, tapi sama yang itu gimana?"
"alhamdulillah aku sudah bisa lepas, tapi...."
"tapi apa..."
"ada hal yang baru lagi yang mungkin terkejut jika kau dengar hal ini"
"tentang apa..."
"tentang aku dengan seseorang itu"
"yang mana... apakah aku mengenalnya"
"Ia, kau mengetahui sosoknya, yang disukai sama teman kita"
"kenapa.. apa masalahnya. (maaf sejujurnya aku telah tahu mengenai hal ini namun tak kuceritakan padamu,aku simpan hingga semua terkuak karena kemauan teman kita... mungkin hingga hari itu tiba)
"bulan desember... sesorang itu mau datang ke rumah
"lalu...,'antusiasku
"aku bingung.. sepertinya teman kita yang selalu memintaiku menitipkan salam padanya, bagaimana jika dia patah? aku menangkap sinyal yang beda pada matanya namun ia belum berani berujar apa?
aku diam sejenak dalam ruang yang sepi, maaf sejujurnya aku tahu maksudnya.. aku sama - sama mengenal mereka berdua, aku tahu.. tapi tak ada seorangpun yang belum mau terbuka...
"ya.. komunikasikanlah.. bagaimanapun kita adalah sahabat, terus terang saja menganai hal ini dan ini...,
"ia, tapi...
"kok bisa ya.. seperti lagunya mak comblang
"bukan maksud hati... aku juga ga tahu kenapa jadinya begini.."
ia menjelaskan panjang lebar mengenal hal ini dan ini.... dan terhenti saat adzan magrib telah berkumandang. kami pun solat dan saatnya pulang.

*terkadang cinta tak dapat diprediksi...
namun banyak kasus yang ada... yang aku tahu.. jika menitip salam pada teman kepada seseorang yang kamu sukai... terkadang hati - hati, tadinya bukan bermaksud namun hanya larut lantas terkadang hasil akhirnya adalah teman itu yang mendapatkannya.
siapa yang salah.. entahlah..

komunikasi jalan untuk terbuka.. bagaimanapun adanya harus terungkap daripada menjadi kecamuk dan hanya umpatan yang dirasakan dalam dada.

^^sahabat... mari kalian komunikasikan, biar aku jadi moderator untuk kalian, tak memihak antara satu sisi dengan yang lain
dan untuk teman kita.. jika memang kamu jadi hingga dia mengikatkan cincinnya di jarimu..
berilah teman kita berlapang dada... semangat kawan

0 komentar: